Memilih Sekolah Anak, Yakin Sistem Keamanannya Sudah Baik? - Adisty Titania

Senin, 19 Maret 2018

Memilih Sekolah Anak, Yakin Sistem Keamanannya Sudah Baik?

Saat milih sekolah anak, apa sih yang paling diperhatiin? Hal yang jadi prioritas orangtua, gitu.

Jarak sekolah yang dekat dari rumah? Biaya yang terjangkau dengan 'kantong' kita? Iyes, milih sekolah anak juga kudu realistis. Dari segi biaya jangan maksain. Atau lebih perhatiin kurikulum yang ditawarkan sekolah? Soal fasilitas yang disediain atau faktor keamanannya?

Sebenernya semua penting, sih, ya!


Jadi gini.... beberapa minggu lalu, gue sempat ketemuan sama Widi dan Lita, sesama #FDNalumni. Nah, dari sekian banyaknya obrolan random kami, salah satunya sempat ngebahas soal sekolah anak. Kebetulan anak kita bertiga itu kan memang nggak beda jauh usianya. Masih anak SD, gituh.

Sampai akhirnya Widi itu sempet tanya, gimana sih keamanan di sekolah anak-anak? Sejauh mana pihak sekolah itu punya sistem yang yang bisa memastikan anak muridnya aman, khususnya buat sekolah swasta.

Ya, maklum aja... hari gini kan banyak banget, tuh, berita-berita nyeremin soal penculikan anak. Ya, pokoknya ada aja, deh, berita sejenis kaya gini.

Lagi pula dari hasil obrolan kemarin itu, ternyata memang masih banyak sekolah yang sistem keamanannya cukup longgar. Yang kaya begini kan sebenernya bisa kasih celah ke oknum atau orang jahat buat ngelakuin aksinya. Bahkan ternyata masih ada kok, sekolah ternama dan mentereng tapi prosedur keamanannya kurang okeh.

Contohnya gini... saat anak-anak usia SD bebas keluar masuk area sekolah (baca: keluar gerbang) tanpa pengawasan, kan cukup ngeri, ya. Jadi saat dijemput sama orangtua, eh, ternyata anaknya nggak jelas keluyuran di mana.

Dicari di dalam area sekolah nggak ada. Bahkan satpam dan gurunya nggak nggeh muridnya di mana.  Ternyata anaknya lagi asik masih bola di lapangan yang lokasinya di luar sekolah.

Bahaya nggak, sih, kalau gini? Belum lagi kalau inget saat ini nggak sedikit ortu yang memanfaatkan jasa ojek online buat jemput anaknya.

Ya, nggak salah, sih, minta jemput ojek online. Kalau sistem keamanannya udah oke, insyaAllah sih akan aman-aman aja. Masalahnya, gimana kalau belum? Saat si penculik ngaku-ngaku mau jemput anak. Duh, amit-amit, deh.

Sama dengan orangtua lainnya, waktu milih sekolah Bumi, gue dan suami juga concern banget dengan masalah ini. Makanya waktu survei ke beberapa sekolah, pertanyaan yang nggak pernah luput ditanyain, ya, masalah keamanan ini.

Waktu itu gue juga sudah sempat nulis hasil survei di beberapa sekolah swasta yang kita datangi di Mommies Daily. Ya, memang sih, akhirnya jodoh sekolah Bumi bukan di salah satu sekolah yang gue tulis.

Sebenernya waktu itu kami juga sudah sempat datang ke SD Al Fath, kok.  Baik yang di BSD dan di Cirendeu. Nggak tahu kenapa malah hasil surveinya nggak gue tulis, hahahahaha. Tapi gue sudah nulis beberapa alasan yang bikin gue happy dengan sekolah Al Fath ini di Mommies Daily.

Syukur alhamdulillah, sejauh ini memang ada banyak alasan yang bikin gue, dan suami nggak nyesel memutuskan milih sekolah ini.... Termasuk beberapa alasan yang gue tambahkan ini.

Siapa tau, kalau ada yang sedang 'melirik' SD Al Fath untuk sekolah anaknya bisa bantu kasih informasi  kondisi sekolah ini seperti apa meski cuma secuil.

Ya, tentu aja pertimbangan kalau Al Fath punya prosedur keamanan yang cukup baik


Terkait dengan keamanan, kalau di Al Fath ini memberlakukan setiap orang yang yang jemput murid atau siswa siswinya harus pakai kartu. Jadi di awal tahun, orangtua murid dikasih dua kartu yang harus dibawa sama orang yang jemput anaknya. Jadi bisa dibawa sama bapak dan ibunya. Kalau memang ortu ga bisa jemput, ya, dihibahkan pada orang yang menjemput.
Jadi bakal ditanya, deh, tuh sama petugas yang jaga... "Kartunya mana?"

Ya memang, sih, kalau mukanya sudah dihapal, memang nggak perlu tunjukin lagi. Sementara kalau memang yang jemput itu ojek online, akan ada laporan dulu ke walaupun kelasnya yang akan disampaikan ke petugas.

Kalau ikut jemputan mah, nggak perlu dijelasin lagi ya? Anak-anak yang ikut jemputan macam Bumi, kalau memang sudah waktunya pulang, akan langsung masuk ke mobil jemputan.


Kalau memang ada kesempatan buat jemput, gue pun akan laporan dulu lewat buku komunikasi plus WAG, supaya wali kelasnya tau dan dilaporkan ke penanggung jawab jemputan.

Oh, ya, semua anak-anak yang memang belum dijemput nggak boleh bebas berkeliaran. Kudu nunggu di kelas atau depan lobby sekolah. Kalau keluar, pasti ditanya sama petugasnya, "Kamu mau ke mana? Memang sudah dijemput? Mana yang jemput." Kira-kira pertanyaan ini, deh, yang bakal dilontarin.

Kita pun nggak bisa, tuh, bebas keluyuran masuk area sekolah. Jadi kalau memang ada perlu, semacam ngurus admin, ya, harus laporan dulu.

Bumi selalu happy setiap mau sekolah!


Dan ini berlangung setiap hari. Sepanjang ingatan, sampai Bumi kelas 2, dia nggak pernah ngeluh, merengek supaya nggak sekolah. Paling, kalau emang lagi sakit, nyeseknya kambuh, Bumi baru bilang, "Bu.... aku boleh nggak izin nggak masuk dulu? Tolong bilangin ke miss, ya, kalau aku sakit."


Selebihnya? Sepanjang ingatan, nggak pernah.

Rasanya semua pasti akan setuju kalau gue bilang, semua orangtua pasti pengen ngeliat anaknya happy setiap kali pergi ke sekolah. Jadi kalau pagi, nggak perlu usaha ektra buat bangunin anak dan ngerayu buat masuk sekolah.

Bukan apa-apa, ternyata ada beberapa temen yang cerita kalau anaknya sering terlihat males-malesan kalau ke sekolah. Kalau kaya begini, kan repot.

Kebayang aja gitu, gimana nggak enaknya melakukan sesuatu yang nggak kita senang. Apalagi mau nggak mau dilakukan setiap hari. Jadi salah satu alasan yang selalu gue syukuri adalah Bumi selalu semangat ke sekolah.

Al Fath sering ada 'pungli'?


Gue jadi inget ada temen yang yang sempat tanya-tanya soal SD Al Fath, khususnya terkait dengan biaya atau dana yang perlu dikeluarin setiap bulan. Rupanya, temen gue ini rada parno soal dana dadakan yang perlu dikeluarin.

Biar gimana, apa pun yang terkait dengan urusan biaya sekolah kan memang harus rinci dan jelas, ya. Males banget kalau tiap bulan selalu dapat 'surat cinta' yang minta dana ini dan itu.

Seingat gue, sih, dana dadakan ini paling banter macam bikin kaos kalau ulang tahun sekolah anak. Atau saat akhir semester, mau kenaikan kelas seperti sekarang, memang ada dana tambahan buat acara pentas seni akhir tahun. Intinya kalau pun ada dana yang dikeluarin jelas buat apa.

Ya, setidaknya sampai saat ini ahamdulillah nggak pernah denger cerita atau kejadian yang aneh-aneh. Mudah-mudahan, jangan sampai ada yaaaa... *doa kenceng*

Sama seperti orangtua lainnya, harapan gue itu sekolah anak merupakan sekolah yang sehat, ramah anak dan pastinya aman dari segala jenis praktik kekerasan. Termasuk soal tindakan bullying ataupun  tindakan kejahatan seksual.

Jadi saat ke sekolah, anak-anak selalu merasa happy buat ngejalaninnya. Dengan keamanan yang baik, orangtua juga jadi nggak perlu ketar ketir bin was was setiap saatkan.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar