Hahhahaa... Mau tau aja, apa mau tau banget, nih?
Lagian bokap masih aja, deh, tanya siapa yang bakal gue coblos. Lah wong selama ini tiap kali ngobrol soal Pilkada plus nonton debat Cagub dan Cawagub di TV, bokap juga udah tau gue bakal pilih yang mana.
Jadi gue sebagai warga Jakarta, orang yang lahir dan hidup di Jakarta berharap Jakarta bisa lebih baik. Bisa maju. Nggak macet lagi, nggak banjir lagi, nggak banyak sampah yang berserakan di tiap sudut kali dan jalanan, transportasi publik kian bagus dan nyaman, taman dan sarana buat anak makin banyak, angka kriminalitas surut sehingga warga khususnya untuk anak dan perempuan ngerasa makin aman.
Umh.... apalagi ya, harapan gue? Oh ya... yang nggak kalah penting gue berharap kalau tingkat toleransi dan empati setiap warga meningkatkan. Udah nggak zamannya lagi kan rasisme, memandang orang lewat suku dan agama. Lah wong, Indonesia memang kaya budaya, kok. Eh, tapi ini sih sebenernya bukan PR gubernur, ya? Nagajarin toleransi dan empati justru tugas gue sebagai orangtua. Jangan sampai anak gue, Bumi, nggak punya sikap ini.
Balik lagi ke pilkada Jakarta,
setelah nonton debat, baca-baca berita yang tentunya bukan hoax, gue pun akhirnya menambatkan hati ke pasangan nomor 2. Buat gue, sepak terjang mereka sudah jelas banget, kok. Banyak bukti kalau mereka sudah kerja dan banyak menghasilkan buat warga, Jakarta. Bahkan gubernur yang dituduh menista agama ini sudah berhasil membangun banyak mesjid. Selain dia, ada nggak gubernur lain yang melakukannya?
Menurut gue, sih, pasangan ini bukan cuma nebar janji palsu yang bikin kita, warga Jakarta justru jadi dimanjain. Dibikin males, dan tentunya membuka peluang buat melakukan tindak korupsi. Bukankah korupsi ini bisa dilakukan kalau memang ada celahnya?
Persoalan calon gubernurnya bukan beragama muslim, memang kenapa? Kan bukan buat dijadiin suami? Hahahaa... Kalau dikaitkan sama agama, sebenarnya ilmu gue mah masih cetek. Belum ada apa-apanya, tapi kalau berdasarkan diskusi sama bokap dan baca beberapa litelatur, setidaknya gue punya gambaran, sebenarnya nggak ada larangan kok, kalau memilih gubernur yang non muslim.
Asalkan gubernurnya membawa kebaikan buat masyarakat Jakarta, kenapa nggak? Gue pernah dikasih buku sama bokap, dalam buku tersebut mengulas soal boleh apa nggak seorang muslim memilih gubernur yang non musim. Menurut Imam al-Mawardi, yang menjelaskan dalam kitabnya Al-Ahkam As-Sulthaniyah, bahwa sebenarnya para menteri dan gubernur itu sebenarnya pembantu kepala negara atau pemerintah. Kalau dalam kajian siyasah syariyah disebut "wazaratut tanfidz", yakni dibenarkan adanya anggota kabinet, menteri, gubernur dari non muslim asalkan membawa kemaslahatan dan keadilan.
Belakangan ini kan, banyak banget yang meributkan soal orang muslim sebaiknya pilih gubernur yang muslim juga. Bahkan sampai ada hashtag Muslim Vote Muslim. Kemarin masih aja ada temen yang nulis status di Facebook soal ini. Ia nulis, "Sedih banget kalau masih ada orang muslim yang milih pimpinan orang kafir. Astagfirullah...."
Waktu baca gue udah gatel pengen jawab, emang apa sih, definisi kafir buat dia? Orang yang agama non muslim seperti Ahok memang lantas jadi kafir? Kita yang agama muslim milih gubernur non muslim lantas ikutan jadi kafir juga? Iman Islam jadi lantas luntur? Kok, ya, kayanya kasih bukan hak kita bilang seseorang kafir apa bukan.
Merujuk salah satu fatwa Imam Al-Ghazali, ia menyebutkan bahwa kekeliruan dalam dasar kepemimpinan menentukan syarat-syaratnya serta terkait dengannya tidak diperbolehkan terjadi pengkafiran (tuduhan kafir).
Makanya buat gue pribadi, soal memilih gubernur ini lebih dikarenakan gue ngeliat kemampuan yang mereka bisa kerjakan, bagaimana mereka bisa cakap merealisasikan ide-idenya, dan tentu aja bisa adil, nggak korupsi demi kesejahteraan penduduk Jakarta. Gue sih, lebih malu dengan orang yang sok-sokan alim tampil di depan umum, padahal kelakuan bejat.
Eh, ini kenapa gue jadi mendadak nulis beginian, sih? *kemudian bingung sendiri*
Udah, ah...yang paling penting gue sudah menggunakan hak pilih, berusaha milih pasangan secara cermat. Siapa pun nanti pasangan yang kepilih, semoga mereka bisa membawa perubahan yang baik buat Jakarta. Aamiin.
Jadi mau nyoblos siapa? :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar